Jumat,
24 Juli 2015
How to Prevent Obesity??
Bagaimana Cara Mencegah
Obesitas??
Oleh:
Ririn Ratna Safitri
Perkembangan teknologi yang semakin canggih secara
tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku masyarakat. Misalnya saja sekarang
ini banyak orang yang cenderung asyik dengan gadgetnya hingga lupa waktu
akibatnya aktivitas fisik menjadi lebih sedikit. Perkembangan tak hanya di
bidang teknologi tetapi juga di bidang makanan, sekarang ini banyak bermunculan
restoran-restoran ataupun warung-warung makanan yang menyediakan makanan cepat
saji dan minat masyarakat terhadap makanan cepat saji juga sangat tinggi karena
berbagai alasan diantaranya mudah, hemat, cepat, dll. Masyarakat juga cenderung
kurang memperhatikan makanan yang mereka konsumsi apakah bergizi dan bermanfaat
untuk kesehatan ataupun sebaliknya. Sehingga prevalensi masalah kesehatan
khususnya masalah gizi semakin hari semakin meningkat salah satunya adalah
masalah gizi lebih dan obesitas.
Obesitas adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan
zat gizi dan asupan zat gizi atau asupan lebih banyak dibanding dengan
kebutuhan. Obesitas dapat terjadi di semua golongan usia baik balita,
anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Prevalensi laki-laki obesitas usia
diatas 18 tahun pada tahun 2013 meningkat
sebesar 5,8% apabila dibandingkan pada tahun 2007. Sedangkan prevalensi wanita
obesitas usia diatas 18 tahun pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan
sebesar 18,1% apabila dibandingkan tahun 2007. Prevalensi balita gemuk pada
tahun 2013 sebesar 11,9% relatif menurun apabila dibandingkan tahun 2010 yaitu
sebesar 14% (Riskesdas, 2013).
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa obesitas
merupakan salah satu penyebab munculnya berbagai macam penyakit degeneratif
seperti Diabetes Mellitus, Jantung
koroner, stroke, dsb. Maka dari itu perlu adanya tindakan untuk mencegah
obesitas sehingga dapat menurunkan resiko terkena penyakit degeneratif yaitu
dengan cara:
1. Rutin mengontrol berat badan
Rutin mengontrol berat badan sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah
terjadi penurunan atau kenaikan berat badan. Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah kita beresiko obesitas yaitu dengan mengecek
IMT (Indeks Massa Tubuh) dapat diketahui dengan rumus Berat Badan (kg)/ (Tinggi
Badan (m))2. IMT normal adalah 18,5 – 22,9
2.
Rutin
berolah raga
Olahraga selain untuk menjaga kebugaran tubuh juga sebagai sarana untuk
membakar kalori sehingga antara asupan zat gizi dan kebutuhan tubuh menjadi
seimbang.
3.
Mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang
Yaitu mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat didapatkan dari
makanan pokok, mengandung protein pada lauk nabati dan lauk hewani, mengandung
vitamin, mineral, serat pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Porsi makanan juga
harus disesuaikan dengan kebutuhan.
4.
Batasi
makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan mengandung kalori tinggi
Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi misalnya makanan yang
bersantan, goreng-gorengan, Junk food,
makanan cepat saji, dll. Apabila dalam mengonsumsi makanan-makanan tersebut
tidak diperhatikan maka resiko obesitas menjadi lebih besar.
5.
Perbanyak
asupan cairan
Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air maka kebutuhan akan cairan
tubuh sangat besar maka dengan memperbanyak asupan cairan dapat mencegah
terjadinya dehidrasi pada tubuh.
Referensi : Riset Kesehatan Dasar 2013